Jumat, 02 Desember 2011

Metode-metode Pembelajaran Aktif

Index Card Match

Langkah-langkah Pembelajaran
Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas
b. Bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
c. Pada separuh bagian,tulis pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dibelajarkan.Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
d. Pada separuh kertas yang lain,tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Setiap siswa diberi satu kertas,jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan separoh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapat jawaban.

g.Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka.Jika ada yang sudah menemukan pasangan,mintalah kepada mereka untuk duduk berdekatan.jelaskan juaga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain

h.Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan,jelaskan,mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
i. Akhir proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan

Jumat, 23 September 2011

multisensori

Pendekatan Multisensori
Pendekatan Multisensori berdasarkan asumsi bahwa anak akan dapat belajar dengan baik jika materi pengajaran disajikan berbagai modalitas.
modalitas yang sering dipakai adalah visual(penglihatan)tartile(perabaan),kinestetik(gerakan),dan auditory(pendengaran).
keempatnya dikenal dengan VAKT.
Pendekatan membaca multisensori meliputi kegiatan menelusuri(perabaan),mendengarkan(auditori),menulis(gerakan),dan melihat(visual.Dalam pelaksanaannya,keempat modalitas tersebut harus ada,agar belajar dapat berlangsung optimal.meskipun gaya belajar auditoi,visual,kinestetis,dan tartil adalah gaya belajar yang paling umum,namun ada pengaruh-pengaruh yang bertindak sebagai prosesor atau pengatur informasi untuk meningkatkan gaya belajar tersebut(Thomas L.Madden,2002:165).Untuk memungkinkan keterlibatan berbagai modalitas tersebut,beberapa alat bantu mestinya tersedia,seperti kartu huruf,cat,bak pasir,huruf timbul,dan alat bantu lain yang dapat diraba oleh anak.
Ada dua macam metode mengajar yang menggunakan multisensori,yaitu yang dikembangkan oleh Fernald dan dikembangkan oleh Gillingham.
A.Metode Fernald,anak dilatih untuk membaca secara utuh,yakni kata yang dipilih dari cerita yang dibuat anak itu sendiri.Dengan demikian tidak ada kegiatan memperkenelkan nama huruf atau bunyi secara individu.Metode ini mencakup empat tahapan sebagai berikut:
1. anak memilih materi atau kata-kata yang akan dipelajarinya,sementara itu guru menuliskannya dengan huruf besar-besar,selanjutnya anak menelusuri kata dengan jarinya.
2. anak belajar dengan melihat kata yang ditulis guru,mengucapkan,dan menyalinnya
3. guru tidak lagi menuliskan kata,karena anak belajar membaca dari kata-kata yang sudah dicetak.
4. Anak sudah mampu mengenali kata-kata baru dengan membandingkannya dengan kata-kata yang sudah dipelajarinya.keempat tahapan itu harus dilalui dengan secara berurutan.
B. Metode Gillingham sangat terstruktur dan berorientasi pada kaitan antara bunyi dan huruf.setiap huruf diajarkan dengan multisensori.kartu huruf dengan warna berbeda,misalnya hitam untuk konsonan dan putih untuk vokal,dan setiap kartu memuat satu huruf dalam membentuk kata kunci beserta gambar.
langkah-langkah pengajaran dengan metode Gillingham adalah sebagai berikut:
- Kartu huruf ditunjukkan kepada anak yang bersangkutan.Guru mengucapkan nama hurufnya,sedangkan anak mengulanginya berkali-kali.jika sudah dikuasai,guru menyebutkan bunyinya,dan anak mengulanginya.Akhirnya guru bertanya,"Apakah bunyi huruf ini?",
-Tanpa menunjukkan kartu huruf,guru mengucapkan bunyi sambil bertanya,"Huruf apakah yang menghasilkan bunyi ini?",
- Secara pelan-pelan,guru menuliskan huruf dan menjelskan hurufnya.Anak mnelusuri huruf dengan jarinya,menyalinnya dan menuliskannya di udara,dan menyalinnya tanpa melihat contoh.Akhirnya guru berkata:"Tulislah huruf yang menghsilkan bunyi....",
- Setelah menguasai beberapa huruf,anak mulai dapat diajarkan menggabung huruf menjadi kata.Proses membca kata ini sekaligus mengajarkan pada anak tentang ejaan.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. ulangi mengucapkan kata
2. sebutkan huruf-hurufnya
3. tulis huruf-hurufnya
4. baca kata-kata yang telah di tulis.